Apabila hati manusia telah disirami oleh air keikhlasan, setia patuh terhadap apa yang disampaikan oleh sang kekasih, niscaya akan berubah amalan tersebut dengan bermacam-macamjenis buah. Untuk setiasp saat akan dapat dinikmati dengan izin Allah, ikrar dari pohon tersebut tertanam didalam lubuk hati yang paling dalam, sedangkan dahannya menembus perut bumi yang paling dalam, hingga kesidratul muntaha. Langkah-langkah seseorang mencintai akan tetap mantap menuju kekasihnya tanpa ada yang menghalangi.
Oleh karena itu cinta adalah anugrah terindah yang diberikan oleh Allah kepada hambanya agar setiap langkahnya dilandasi dengan cinta.ia merupakan kehidupan baru bagi manusia dikala mereka melihat sesuatu yangt menarik hatinya, bagaimanapun caranya ia harus dapat memilikinya. Jika cinta itu hilang, maka hilanglah rasa kasih saying kepada sesame manusia, karena cinta adalah obat yang karena keberadaannya seluruh penyakit yang bersarang dihati seseorang akan hilang. Ia juga merupakan kebahagiaan yang jika seseorang tidak mendapatkannya maka kehidupannya berarti kepedihan dan penderitaan.
Sesungguhnya orang yang memiliki cinta akan mendapat kemuliaan di dunia dan diakhirat. Karena, mereka mendapatkan bagian terbanyak dari kebersamaan atau petolongan dari yang dicintainya. Jika telah sempurna rasa cintanya, maka akan hilang rasa takut kepada siapapun, selain kekasihy hatinya sebagai belahan jiwa. Maka tidak mengherankan apabila ada seseorang yang sedang dirundung cinta, selalu menyebut-nyebut nama kekasihnya, tidak menyebutnya selain dengan kata-kata saying dan cinta secara romantis. Paling tidak didalam percintaannya.,. seseorang tidak lupa menyebutkan nama kekasih hatinya.
Oleh karena lubuk hati kita terbuka untuk cinta,. Apabila hati telah terikat dengan cinta , niscaya akan mudah untuk meninggalkan dosa dan membebaskan hati dari perbuatan maksiat.
Orang yang mencintai tidak akan dilihat dari apa yang dikatakan, melainkan lebih dari apa yang mereka perbuat untuk yang dicintainya dengan berbagai macam pengorbanan. Pada umumnya, bahwa bukti yang nyata dari rasa cinta kepada sang kekasih akan besar dari bukti-bukti yang terbatas pada waktu. Akan tetapi, bukti itu terletak pada hakikat cinta tersebut yang merupakan persaksian yang dapat dirasakan. Tidak akan jelas bila membedakan antara orang yang menyatakan “aku mencintaimu” dengan lisan tetapi lebih kepada perilaku dan tindakan pengorbanannya yang islami dengan landasan cinta itu. Justru akan lebih baik apabila menunjukkan kecintaan dengan sikap kepadamu secara global. Daripada secara lisan yang akan menimbulkan dua pertanyaan: benar atau hanya bermain-main saja……..