Rabu, 26 Januari 2011

cara supaya blog bisa masuk search engine

Tips cara blog bisa masuk google search engine, yahoo, dsb

Sumber pengunjung blog kita bisa dari direktori web, mesin pencari, tautan / link dari website lain dan kunjungan langsung ke alamat / url situs kita. Untuk bisa dicrawl dan diindex google, situs kita harus ditemukan oleh sistem bot google yang akan menelusuri blog kita dan menampilkan situs kita di hasil pencarian google.
berikut ini adalah beberapa cara agar situs web kita kenalan dengan bot punya google, yahoo, dan kawan-kawan :
1. submit url situs web atau blog kita di sistem milik google, yahoo, dll.
- www.google.com/addurl/
- www.google.com/webmasters/tools/ (khusus yang ahli saja / expert)
- www.submitexpress.com/submit.html (pihak ketiga)
- www.altavista.com/addurl/default
- search.yahoo.com/info/submit.html
2. submit alamat blog / situs ke web direktori terkenal
- www.dmoz.org
3. promosi baik-baik
- pasang signature email kita yang ada link blog atau website kita (hati-hati email kita diangap spam)
- pasang signature di komentar blog atau forum walaupun nofollow
- pasang iklan di iklan online gratisan
- masukkan blog kita di web direktori lokal dan internasional sebanyak-banyaknya
- daftar direktori blog seperti blog-indonesia.com
- pakai pakaian atau atribut yang ada tulisan alamat situs kita
- kalau kenalan sama orang lain di internet jangan lupa promosi blog kita.
- pasang link blog kita di profil friendster, facebook, hi5, myspace, dan lain-lain.
4. rajin menebar link blog aktif kita di internet
carilah forum atau blog yang memperbolehkan kita posting link aktif follow web kita di situsnya. seperti memberi komentar atau respon balasan thread di forum komunitas dengan melampirkan link di signature kita. cara ini lumayan ampuh untuk menarik pengunjung dan banyak bot search engine.
link ini
Tambahan :
Yang perlu diingat dan diperhatikan adalah proses mulai dari crawl sampai index bisa memakan waktu sebentar maupun lama suka-suka sistem google. Bisa dalam hitungan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan seterusnya. Jadi harap sabar dan jangan mudah putus asa. Jangan bergantung pada meisn pencari saja, tetapi gunakan metode promosi lain.
Kalau buat blog jangan cuma copy paste dari website lain karena google bisa mendeteksi kejahatan hak cipta semacam itu. Buatlah tulisan blog sendiri biarpun jelek karena lama-lama kita bisa jadi ahli menulis.
Artikel atau tulisan blog yang bagus tidak selamanya bisa memancing orang / pengunjung untuk memberi komentar. Komentar bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Konsentrasilah pada jumlah pengunjung ketimbang jumlah komentar blog.

Senin, 24 Januari 2011

Deskripsi Tari Aceh

 
 
TARI RANUP LAMPUAN
 
Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang ditarikan oleh para wanita. Tarian ini biasanya ditarikan untuk penghormatan dan penyambutan tamu secara resmi. Ranup dalam bahasa Aceh yaitu Sirih, sedangkan Puan yaitu Tempat sirih khas Aceh. Ranup Lampuan bisa diartikan "Sirih dalam Puan". Sirih ini nantinya akan diberikan kepada para tamu sebagai tanda penghormatan atas kedatangannya.
 
TARI LIKO PULO
 
Tarian Likok Pulo ini lahir sekitar tahun 1949 yang diciptakan oleh seorang Ulama berasal dari Arab yang tinggal di Pulo Aceh, yaitu salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Tarian ini pada hakekatnya adalah zikir kepada Allah SWT dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Gerakan tarian pada prinsipnya ialah gerakan olah tubuh, keterampilan, keseragaman atau kesetaraan dengan memfungsikan anggota tubuh bagian atas, tangan sama-sama ke depan, ke samping kiri atau kanan, dari depan ke belakang, keatas dan kebawah, dengan tempo yang lambat hingga cepat. Tarian ini membutuhkan energi yang tinggi.
 
TARI TAREK PUKAT
 
Tarek Pukat ini menggambarkan aktifitas para nelayan yang menangkap ikan dilaut. Tarek yang berarti "Tarik", dan Pukat adalah alat sejenis jaring yang digunakan untuk menangkap ikan.
 
TARI RAPA`I GELENG
 
Rapa`i Geleng pertama kali dikembangkan pada tahun 1965 di Pesisir Pantai Selatan. Nama Rapa`i diadopsi dari nama Syeik Ripa`i yaitu orang pertama yang mengembangkan alat musik pukul ini. Permainan Rapa`i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair (lagu-lagu) yang dinyanyikan. Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup dalam masyarakat sosial.
 
TARI SAMAN
 
Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh ataupun Gayo. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa - peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada kenyataannya nama "Saman" diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.
 
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
 
TARI LAWEUT
 
Sebelum sebutan Laweut dipakai, tarian ini mulanya disebut "Seudati Inong", karena tarian ini khusus ditarikan oleh para wanita. Gerak tarian ini, yaitu penari dari arah kiri atas dan kanan atas dengan jalan gerakan barisan memasuki pentas dan langsung membuat komposisi berbanjar satu, menghadap penonton, memberi salam hormat dengan mengangkat kedua belah tangan sebatas dada, kemudian mulai melakukan gerakan-gerakan tarian.
 
TARI PHO
 
Perkataan pho berasal dari kata peuba-e, peubae artinya meratoh atau meratap. Pho adalah panggilan/sebutan penghormatan dari rakyat.hamba kepada Yang Maha Kuasa yaitu Po Teu Allah. Bila raja yang sudah almarhum disebut Po Teumeureuhom. Tarian ini dibawakan oleh para wanita, dahulu biasanya dilakukan pada kematian orang besar dan raja-raja, yang didasarkan atas permohonan kepada Yang Maha Kuasa, mengeluarkan isi hati yang sedih karena ditimpa kemalangan atau meratap melahirkan kesedihan-kesedihan yang diiringi ratap tangis. Sejak berkembangnya agama Islam, tarian ini tidak lagi ditonjolkan pada waktu kematian, dan telah menjadi kesenian rakyat yang sering ditampilkan pada upacara-upacara adat.
 
TARI SEUDATI
 
Sebelum adanya seudati, sudah ada kesenian yang seperti itu dinamakan retoih, atau saman, kemudian baru ditetapkan nama syahadati dan disingkat menjadi seudati. Pemain seudati terdiri dari 8 orang pemain dengan 2 orang syahi berperan sebagai vokalis, salah seorang diangkat sebagai syekh, yaitu pimpinan group seudati. Seudati tidak diiringi oleh instrument musik apapun. Irama dan tempo tarian, ditentukan oleh irama dan tempo lagu yang dibawakan pada beberapa adegan oleh petikan jari dan tepukan tangan ke dada serta hentakan kaki ke tanah. Tepukan dada memberikan suara seolah-olah ada sesuatu bahan logam di bagian dada atau perut yang dilengketkan sehingga bila dipukul mengeluarkan suara getar dan gema.

Minggu, 23 Januari 2011

Gunung Leuser National Park as conservation and Research Park

Gunung Leuser National Park, commonly abbreviated as TNGL is one of Indonesia's Natural Conservation Area covering an area of 1,094,692 hectares which are located in two administrative province of Nanggroe Aceh Darussalam and North Sumatra. NAD Province terdeliniasi TNGL include Southwest Aceh District, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Southeast Aceh, Gayo Lues, Aceh Tamiang, while North Sumatra Province which includes TNGL terdeliniasi Dairi, Karo and Langkat. This national park takes its name from the towering Gunung Leuser with a height of 3404 meters above sea level in Nanggroe Aceh Darussalam. This national park includes native ecosystems from coast to high mountains covered by tropical rain forests typical dense, managed by the zoning system is utilized for the purpose of research, science, education, support aquaculture, tourism, and recreation. Gunung Leuser National Park has 3 (three) functions, namely: a. protection of life support systems; b. preserving species diversity of plants and animals and their ecosystems; c. sustainable use of biological resources and ecosystems. Formal judicial existence of Gunung Leuser National Park for the first time stated in the announcement of the Minister of Agriculture Number: 811/Kpts/Um/II/1980 March 6, 1980 on the inauguration of five (5) National Parks in Indonesia, namely; TN.Gunung Leuser, TN . Ujung Kulon, TN. Gede Pangrango, TN. Baluran, and TN. Komodo. Based on the announcement of the Minister of Agriculture, the area designated TN. Gunung Leuser National Park is 792,675 ha. The announcement was followed up by the Ministry of Agriculture Directorate General of Forestry Letter Number: 719/Dj/VII/1/80, dated March 7, 1980, addressed to the Sub Hall KPA Gunung Leuser. In the letter stated that granting the status of management authority TN. Gunung Leuser to the Sub Hall KPA Gunung Leuser. As the basic legality in conjunction with the inauguration of the forest area has been issued Ministerial Decree No. 276/Kpts-II/1997 on the appointment of TN. Gunung Leuser area of 1,094,692 hectares located in the province of Aceh and North Sumatra. The decision stated that the TN. Gunung Leuser National Park consists of a combination of:
1. Gunung Leuser Wildlife Reserve: 416,500 ha
    
2. Wildlife Kluet: 20,000 hectares
    
3. Wildlife West Langkat: 51,000 hectares
    
4. Wildlife South Langkat: 82,985 hectares
    
5. Wildlife Sekundur: 60,600 hectares
    
6. Wildlife Kappi: 142,800 hectares
    
7. Gurah Park: 9200 hectares
    
8. Forest Protection and Limited Production Forest: 292,707 hectares
Accordance with the Regulation of the Minister of Forestry Number: P.03/Menhut-II/2007, TNGL is currently the manager of Technical Implementation Unit (UPT), Directorate General of Forest Protection and Nature Conservation (DG Protection and Nature Conservation), Ministry of Forestry is the Great Hall of the Gunung Leuser National Park (BBTNGL) led by the Head of the Center (second echelon). One of the Objects and Nature Tourism Attractions (ODTWA) famous in the region is TNGL Sumatran Orangutan Observation Centre - Bukit Lawang in Natural Area Tourism Bukit Lawang - Bohorok, Langkat Regency, North Sumatra. The other hand, this national park also received attention due to rampant illegal logging case in some locations that violates the reservation environment. Most TNGL region has steep topography and soil structure and texture that are vulnerable to landslides. This was proven when the flash flood that destroyed the tourist area of Bukit Lawang nature 'll for some years now the Gunung Leuser National Park (TNGL) has been used as a research park flora and fauna as in Ketambe Southeast Aceh and South Aceh in Suak starfruit already can accommodate labor as a companion and assistant research for foreign students who do research for their theses and dissertations. in 2010, yesterday there were some foreign students do research from several universities from Western countries, such as: the Netherlands, Sweden, Britain and other western countries.

Stasiun penelitian belimbing Aceh Selatan

stasiun Penelitian di Suak belimbing Aceh Selatan terletak sekitar 3 Km dari Desa Paie Lembang Kluet Selatan adalah salah satu dari dua Camp Penelitian satwa di Daerah Aceh yang sampai saat ini masih berjalan dengan program penelitian satwa ,flora dan fauna. sampai saat ini camp penelitian Suak Belimbing sudah bisa menampung banyak tenaga kerja dari Desa Pasie Lembang dan Pucuk Lembang sebagai Asisten penelitian oleh para peneliti dari beberapa Universitias terbesar Dunia, seperti dari Belanda, Inggris dan negara lain. disamping mahasiswa  lokal dari beberapa universitas.
oleh sebab itu diharapkan untuk kedepan para peneliti dari luar negeri bisa membuat sebuah buku mengenai hasil penelitian di suak Belimbing untuk di sumbangkan sebuah buku hasil penelitian untuk bahan bacaan bagi masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia umumnya, karena di camp penelitian tersebut sudah banyak menghasilkan sarjana-sarjana dari luar negeri, bahkan ada beberapa orang yang sudah menjadi Doktor.

Rapa'i Daboh Aceh

This is the art joked with death of the oldest in the country named Rapai daboh. "Haram you drink my blood, you touch my skin is haram, forbidden you to eat flesh. Wire tendons, bones, iron, steel skin. I'm out of the mother's womb. I went to the sentence la ilaha illahu ", so the mantra uttered by the Caliph Rapai, in a group rapa'i. Dabohser makrifat believe with that we run. Iron (weapon) sharply different kinds of it, with the permission of God, to hear requests daboser. in short, daboser mengulitimatum dangerous objects so as not to harm it. Historically, Rapai daboh actually relate to congregations Rifa'iyah Nurrudin brought into Aceh's Ar-Raniry 16th century. These congregations have a convention, when in a state of epiphany, glad to 'meet' with God, they menghantamkam sharp objects into their bodies. His philosophy, no effort but because God alone. So if God does not allow a knife, machete, machetes or bullets even hurt them, then they would not hurt. some sources also mention, when the Dutch Cut arrested and taken to West Java, Aceh heroine was accompanied by Rapai daboh by several bodyguards who have supernatural powers and knowledge Rapai daboh. This congregation came to known as Minang Dabuih. Somehow the details, Debus Banten in the 18th entry. After spreading, each region the right to have a whistle. Arts Rapai daboh, relying on spiritual proficiency in the use of sharp weapons by a variety of agility quite tense and thrilling. In Rapai daboh Events (Urouh) each party at least one of kuru (12 Rapai) and a maximum of 5 kuru (60 pieces Rapai). The parties that competed in a circle and both sides made diatara boundary markers. Midst - the middle of the players there was a Caliph raised his hand high - high, there came a shrill cry followed by wasps voice, simultaneously, followed by zikee (welcome greeting.) At the time - when a blow Rapai started fast, view the whistle player with skills and courage that is high enough to use sharp weapons and burn themselves with fire that makes any audience breathless. If there is a whistle player who suffered an injury or wound in these attractions, (Due to errors in hitting Rapai, or others who want to try the height of his knowledge), the Caliph will immediately intervene, by simply sweeping the injured part by hand Caliphs, soon blood will stop flowing and the wound immediately and even then disappears instantly

Visit Banda Aceh 2011

Purpose of the visit Banda Aceh 2011 is to glorify the guests who attended to the city of Banda Aceh and Aceh to cultural exhibitions abroad, such as dance Aceh, Aceh songs, and customs Aceh unique and exciting to enjoy. And with the visit Banda Aceh 2011 is expected later would become a popular tourist destination worldwide.

Minggu, 16 Januari 2011

Tips Menerbitkan iklan di blog sendiri

dengan menjual iklan di blog anda secara langsung sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan jasa dari makelar iklan lain, adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi blog anda untuk bisa menerbitkan iklan sendiri adalah:
  1. memiliki traffik yang memadai
  2. memiliki posisi yang bagus di search engine
  3. menyediakan beberapa ruang untuk iklan
  4. membuat halaman pasang iklan